Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tradisi Menikah Di Bulan Rayagung Di Cianjur Selatan


Halo Guys,Beberapa fakta yang dirangkum disini tentang Bulan Haji, dan Rayagung sebagai bulan nikah di ciannjur selatan.

Istilah Rayagung
Rayagung ? ada yang tahu istilah Rayagung ?
Rayagung adalah istilah bulan di SUNDA, atau sebutan bulan haji bagi orang sunda, rayagung yang kita kenal adalah bulan haji / bulan dzulhijjah/idul adha, saya sendiri belum menemukan arti khusus bulan rayagung, rayagung untuk sebagian masyarakat sunda, adalah bulan yang sakral atau perayaan sakral, contohnya di kampung naga dan perayaan seren taun dan bulan rayagung juga bertepatan dengan meninggalnya Sunan Gunung Jati pada tanggal 26 Rayagung, silahkan dibaca beberapa referensi tentang Rayagung. Dalam Islam Rayagung lebih dikenal dengan Bulan dzulhijjah/idul adha yang seperti sudah saya tuliskan diatas

Rayagung Bulan Nikah

Lalu apa hubungannya dengan bulan nikah?mungkin bukan hanya umat islam di sunda, mungkin juga di daerah lain, fenomena menikah di bulan rayagung ini menjadi tradisi,khususnya di cianjur selatan, banyak pasangan yang menikah di bulan rayagung atau yang mengadakan resepsi pernikahan di bulan rayagung, padahal akadnya udah lama hehe
Mungkin masyarakat cianjur selatan mengambil salah satu momen hajian sebagai rujukan, yaitu Yaumul Arafah  Arafah sendiri artinya tanah padang pertemuan, perkenalan kembali antara Adam dan Hawa. Mereka berdua saling berta’aruf, saling berbuat arif atas dasar ma’rifah kepada Tuhan Allah sang pencipta. Bagi orang yang berhaji ada Yaumul Arafah (Hari berta’aruf) di padang Arafah jelang Hari Raya Qurban adalah hari berkumpul. pesan moral yaumul arafah yaitu bahwa seluruh umat manusia adalah sama kedudukannya dihadapan Tuhan. Inilah momen mengenal hakikat jatidiri sekaligus mengenal Tuhannya. Man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu (Siapa mengenal dirinya maka akan mengenal siapa Tuhannya). Pesan moral demikian pernah diingatkan nabi saw pada saat haji Wada. Rayagung dan Pernikahan Putri Nabi

Pernikahan puteri nabi muhammad saw ini juga menjadi rujukan umat Islam di cianjur selatan khususnya. karena pernikahan Fatimah Az-Zahra dengan Sayidina Ali ini berlangsung pada bulan Zulhijjah. Ada yang menyebutnya tanggal 1 dan ada juga yang menyebutnya tanggal 6 Zulhijjah (Ibrahim Amini,1997:54). Boleh jadi pernikahan puteri nabi muhammad saw ini juga menjadi rujukan bagi kalangan umat Islam di cianjur selatan. Sehingga kemudian menjadi tradisi yang kuat di kalangan umat islam cianjur selatan bahwa bulan yang baik untuk menikahkan putra/putrinya adalah di bulan Zulhijjah atau bulan Rayagung, kita bisa lihat fakta tersebut tertulis di surat undangan, di dalam surat undangan itu tertulis khotbah nikah Nabi Muhammad Sollahu Waalahi Wasslam, pada pernikahan Fatimah Az-Zahra dan Sayidina Ali, berikut arti do'anya

"Semoga Allah menyatukan kalian berdua, memberikan kebahagiaan kepada kemuliaan kamu berdua dan mengeluarkan keturunan yang banyak lagi baik dari kamu berdua"

Namun ada versi yang berbeda yaitu Pernikahan puteri nabi saw ini dilangsungkan pada malam hari dengan jumlah mahar (mas kawin) yang kecil. Kenapa di malam hari? Pernikahan di malam hari adalah salahsatu tradisi Nabi, karena malam hari merupakan saat istirahat dan kedamaian dan seorang wanita adalah untuk kedamaian juga.(Husayn Ansarian, 1997 :155), berbeda dengan resepsi pernikahan di cianjur selatan yang biasanya dilaksanakan pada siang hari dan dilanjutkan dengan pengajian pada malam hari

Sumber Istilah Rayagung : Wikipedia

Post a Comment for "Tradisi Menikah Di Bulan Rayagung Di Cianjur Selatan"