Fakta dan Detik-Detik Tewasnya Sang "Rofter" Penantang Maut
Kematian Yong Ning masih jadi pemberitaan luas. Dia adalah pemuda asal China yang populer di media sosial setempat karena aksi-aksinya yang sangat berbahaya.
Yong Ning yang nama aslinya Wu Yongning ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh dari gedung setinggi 62 lantai. Ia tidak dapat menahan beban tubuhnya sendiri setelah bergelantungan dengan kedua tangannya.
Berikut beberapa fakta soal insiden tragis ini yang dikutip dari detikInet dan berbagai sumber
Yong Ning jatuh dari gedung bernama Huayua International Centre. Bangunan ini adalah yang paling tinggi di kota Changhsa, ibu kota provinsi Hunan dengan 62 lantai.
Diketahui bahwa bangunan tersebut sebenarnya hanya dibuka untuk publik sampai ke lantai 44. Dan dibutuhkan akses key card khusus untuk naik lebih tinggi lagi ke hotel Grand Hyatt.
Di lantai teratas, ada petugas keamanan yang berjaga-jaga. Yong diduga memakai lift sampai lantai 44 itu, kemudian menyelinap untuk memanjat sampai ke lantai teratas.
Yong Ning biasanya memanjat seorang diri tanpa teman. Ia juga yang menyusun peralatan rekamannnya di posisi-posisi tertentu. Demikian juga saat ia terjatuh dan berujung pada kematiannya.
Jenazahnya menurut laporan Strait Times ditemukan oleh pembersih jendela meski detailnya tidak terungkapkan. Pacarnya yang lapor polisi karena cemas Yong Ning tiba-tiba menghilang akhirnya harus menemui kenyataan tragis bahwa Yong telah meninggal karena terjatuh.
Setelah melakukan investigasi, polisi tidak menemukan adanya tindakan kriminal dalam kematian Yong. Ia dipastikan jatuh karena kecelakaan.
Yong Ning sangat populer karena sering memamerkan aksi-aksinya yang berbahaya di media sosial China. Memang banyak rooftoper, sebutan mereka, tenar dan jadi seleb medsos.
Yong Ning biasanya membagikan video menantang maut di Meipai. Di mana dia memiliki sekitar 235 ribu fans. Ia juga punya banyak follower di Weibo sampai tembus jutaan.
Penggemarnya bertanya-tanya kenapa sekitar sebulan Yong Ning tidak update. Ternyata kemudian diketahui dia telah meninggal dunia pada tanggal 8 November lalu, tapi baru diinformasikan oleh pacarnya sebulan kemudian.
Media di China melaporkan kalau Yong mengikuti kompetisi bertajuk rooftopping challenge, yang memberikan hadiah besar bagi mereka yang bisa beraksi memukau di ketinggian. Hadiahnya dijanjikan sekitar 100 ribu yuan atau di kisaran Rp 204 juta. Namun detail kompetisi ini tidak diinformasikan dalam pemberitaan.
"Dia berencana untuk melamar pacarnya sehari setelah menyelesaikan tantangan itu. Dan dia membutuhkan uangnya untuk menikah dan untuk biaya pengobatan ibunya yang sedang sakit," kata pamannya, Feng Shengliang. Tak dijelaskan apa sakit sang ibu.
Sebelum menjadi seleb medsos, Yong adalah figuran di berbagai film. Namun ia banting setir menjadi rooftoper karena lebih menjanjikan rezeki.
Komentar netizen pun bermunculan setelah Yong dipastikan tewas. Banyak yang berduka dan banyak juga yang menyayangkan kenapa dia semakin nekat.
"Kenapa Anda mencari pehatian dengan cara yang begitu berbahaya hanya untuk memuaskan para fans?" tulis sebuah komentar.
"Saya tidak bisa berkata-kata setelah menemukan di berita bahwa kamu melakukannya demi mengobati ibumu. Kamu melakukan apapun bagi orang yang kamu cintai," tulis yang lain.
Banyak orang terutama pemuda di berbagai negara melakukan aksi yang kurang lebih sama dengan Yong Ning untuk dipamerkan di media sosial. Mereka nekat tidak menggunakan alat pengamanan walau bisa fatal akibatnya.
"Sebuah kegembiraan walaupun mengerikan," tukas Logan Newman, seorang rooftoper asal Kanada. Ada yang berkilah bahwa berpose di ketinggian adalah cara untuk menikmati kota dengan sudut pandang berbeda.
"Kami tidak melakukan ini karena menikmati bahaya. Ini adalah hobi serius untuk mengeksplorasi kota kita dari perspektif berbeda," sebut rooftoper yang lain. Walau demikian, sebaiknya kegiatan ini tidak ditiru karena sangat berbahaya dan nyawa taruhannya.
sumber : detikInet
Yong Ning yang nama aslinya Wu Yongning ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh dari gedung setinggi 62 lantai. Ia tidak dapat menahan beban tubuhnya sendiri setelah bergelantungan dengan kedua tangannya.
Berikut beberapa fakta soal insiden tragis ini yang dikutip dari detikInet dan berbagai sumber
Yong Ning jatuh dari gedung bernama Huayua International Centre. Bangunan ini adalah yang paling tinggi di kota Changhsa, ibu kota provinsi Hunan dengan 62 lantai.
Diketahui bahwa bangunan tersebut sebenarnya hanya dibuka untuk publik sampai ke lantai 44. Dan dibutuhkan akses key card khusus untuk naik lebih tinggi lagi ke hotel Grand Hyatt.
Di lantai teratas, ada petugas keamanan yang berjaga-jaga. Yong diduga memakai lift sampai lantai 44 itu, kemudian menyelinap untuk memanjat sampai ke lantai teratas.
Yong Ning biasanya memanjat seorang diri tanpa teman. Ia juga yang menyusun peralatan rekamannnya di posisi-posisi tertentu. Demikian juga saat ia terjatuh dan berujung pada kematiannya.
Jenazahnya menurut laporan Strait Times ditemukan oleh pembersih jendela meski detailnya tidak terungkapkan. Pacarnya yang lapor polisi karena cemas Yong Ning tiba-tiba menghilang akhirnya harus menemui kenyataan tragis bahwa Yong telah meninggal karena terjatuh.
Setelah melakukan investigasi, polisi tidak menemukan adanya tindakan kriminal dalam kematian Yong. Ia dipastikan jatuh karena kecelakaan.
Yong Ning sangat populer karena sering memamerkan aksi-aksinya yang berbahaya di media sosial China. Memang banyak rooftoper, sebutan mereka, tenar dan jadi seleb medsos.
Yong Ning biasanya membagikan video menantang maut di Meipai. Di mana dia memiliki sekitar 235 ribu fans. Ia juga punya banyak follower di Weibo sampai tembus jutaan.
Penggemarnya bertanya-tanya kenapa sekitar sebulan Yong Ning tidak update. Ternyata kemudian diketahui dia telah meninggal dunia pada tanggal 8 November lalu, tapi baru diinformasikan oleh pacarnya sebulan kemudian.
Media di China melaporkan kalau Yong mengikuti kompetisi bertajuk rooftopping challenge, yang memberikan hadiah besar bagi mereka yang bisa beraksi memukau di ketinggian. Hadiahnya dijanjikan sekitar 100 ribu yuan atau di kisaran Rp 204 juta. Namun detail kompetisi ini tidak diinformasikan dalam pemberitaan.
"Dia berencana untuk melamar pacarnya sehari setelah menyelesaikan tantangan itu. Dan dia membutuhkan uangnya untuk menikah dan untuk biaya pengobatan ibunya yang sedang sakit," kata pamannya, Feng Shengliang. Tak dijelaskan apa sakit sang ibu.
Sebelum menjadi seleb medsos, Yong adalah figuran di berbagai film. Namun ia banting setir menjadi rooftoper karena lebih menjanjikan rezeki.
Komentar netizen pun bermunculan setelah Yong dipastikan tewas. Banyak yang berduka dan banyak juga yang menyayangkan kenapa dia semakin nekat.
"Kenapa Anda mencari pehatian dengan cara yang begitu berbahaya hanya untuk memuaskan para fans?" tulis sebuah komentar.
"Saya tidak bisa berkata-kata setelah menemukan di berita bahwa kamu melakukannya demi mengobati ibumu. Kamu melakukan apapun bagi orang yang kamu cintai," tulis yang lain.
Banyak orang terutama pemuda di berbagai negara melakukan aksi yang kurang lebih sama dengan Yong Ning untuk dipamerkan di media sosial. Mereka nekat tidak menggunakan alat pengamanan walau bisa fatal akibatnya.
"Sebuah kegembiraan walaupun mengerikan," tukas Logan Newman, seorang rooftoper asal Kanada. Ada yang berkilah bahwa berpose di ketinggian adalah cara untuk menikmati kota dengan sudut pandang berbeda.
"Kami tidak melakukan ini karena menikmati bahaya. Ini adalah hobi serius untuk mengeksplorasi kota kita dari perspektif berbeda," sebut rooftoper yang lain. Walau demikian, sebaiknya kegiatan ini tidak ditiru karena sangat berbahaya dan nyawa taruhannya.
sumber : detikInet
Post a Comment for "Fakta dan Detik-Detik Tewasnya Sang "Rofter" Penantang Maut"